Selasa, 29 Oktober 2013

Lab 138. L2TPv3 VPN’s


Overview:
-          Layer2 VPNs (L2VPN) menyediakan koneksi transparent end-to-end layer melalui Service Provider (SP) MPLS atau IP core.
-          Dengan L2VPN Service Provider tidak terlibat dalam ip routing dari client.
-          Koneksi antar client disediakan seperti tunneling sehingga seolah-olah terkoneksi secara langsung

Tujuan Lab:
·         Mempelajari cara mengkonfigurasikan L2TPv3 VPN
·         Mempelajari cara verifikasi L2TPv3 VPN

Ada dua cara untuk mengimplementasikan L2VPN yakni:
      1.  AToM (Any Transport over MPLS)
          - Memerlukan MPLS core baik menggunakan LDP atau MPLS TE
          - Mendukung point-to-point, point-to-multipoint, and multipoint-to-multipoint pseudowires.
          - Support like-to-like protocols dan internetworking
      2.  L2TPv3  
          - Memerlukan IP core dengan reachability antara kedua PE
          - Support hanya point-to-point
          - Supoort like-to-like protocols dan internetworking
          - Menggunakan control message untuk negosiasi session-IDs

Lab kali ini akan menggunakan metode L2TPv3.

Topologi Lab :

Metoda Lab :
  • Menggunakan 3 buah router 2691(C2691-ADVENTERPRISEK9-M)
  • Konfigurasi Layer 2 VPN antara R1 dengan R3
  • Konfigurasi ototentikasi di R2
IP Addressing:
Router
Interface
IP Address
R1
Lo0
Fa0/0
1.1.1.1/32
13.13.13.1/24
R2
Lo0
Lo1
Fa0/0
Fa0/1
2.2.2.2/32
22.22.22.22/32
no ip address
no ip address
R3
Lo0
Fa0/0
3.3.3.3/32
13.13.13.3/24


Konfigurasi Lab :

1.      Konfigurasi Layer 2 antara R1 dengan R3

R2(config)#pseudowire-class R1
R2(config-pw-class)# encapsulation l2tpv3
R2(config-pw-class)# protocol l2tpv3
R2(config-pw-class)#ip local interface Loopback0
R2(config-pw-class)#exi
R2(config)#pseudowire-class R3
R2(config-pw-class)#encap l2tpv3
R2(config-pw-class)#protocol l2tpv3
R2(config-pw-class)#ip local int lo1

Berbeda dengan menggunakan enkapsulasi mpls. L2TPv3 menggunakan source interface. Oleh sebab itu back-to-back konfigurasi didukung.

R2(config-pw-class)#int fa0/0
R2(config-if)#xconnect 22.22.22.22 13 pw-class R1
R2(config-if-xconn)#int fa0/1
R2(config-if)#xconnect 2.2.2.2 13 pw-class R3

Verifikasi:

R1#sh cdp n
Capability Codes: R - Router, T - Trans Bridge, B - Source Route Bridge
                  S - Switch, H - Host, I - IGMP, r - Repeater

Device ID        Local Intrfce     Holdtme    Capability  Platform  Port ID
R2.lab.local     Fas 0/0            150         R S I     2691      Fas 0/0
R3.lab.local     Fas 0/0            150         R S I     2691      Fas 0/0

R1#ping 13.13.13.3 rep 100
Type escape sequence to abort.
Sending 100, 100-byte ICMP Echos to 13.13.13.3, timeout is 2 seconds:
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Success rate is 100 percent (100/100), round-trip min/avg/max = 20/40/80 ms

Dan hasil dari show cdp neighbor di R1 menampilkan Router R3 sebagai neighbornya. Hal ini seolah-olah R3 terhubung secara langsung dengan R1.

2.      Konfigurasi Otentikasi di R2

R2(config)#l2tp-class R1
R2(config-l2tp-class)# authentication
R2(config-l2tp-class)#hostname R1
R2(config-l2tp-class)#password cisco
R2(config-l2tp-class)#digest secret CCIE hash SHA1
R2(config)#l2tp-class R3
R2(config-l2tp-class)#authentication
R2(config-l2tp-class)#hostname R3
R2(config-l2tp-class)#pass cisco
R2(config-l2tp-class)#digest secret CCIE hash SHA1

L2tp-class digunakan untuk memodifikasi opsi yang berhubungan dengan pesan Layer 2 ketika akan melakukan peering dengan neighbornya. Berikut ini opsi yang ada didalam l2tp-class:
-          Hostname: Nama pada router, jika tidak dikonfigurasi, hostname dari router akan digunakan.
-          Authentication/Password: otentikasi ditetapkan dan password diguanakan dalam hal otentikasi peering session
-          Digest Secret: suatu enkripsi untuk control message antara kedua router. Pilihannya dapat menggunakan MD5 ataupun SHA1.

R2(config)#pseudowire-class R1
R2(config-pw-class)#protocol l2tpv3 R1
R2(config-pw-class)#pseudowire-class R3
R2(config-pw-class)#protocol l2tpv3 R3
R2(config-if)#int fa0/0
R2(config-if)#xconnect 22.22.22.22 13 pw-class R1
R2(config-if-xconn)#int fa0/1
R2(config-if)#xconnect 2.2.2.2 13 pw-class R3


Verifikasi:



Oke sekarang dari gambar diatas menunjukkan dari R3 mengenali R1 sebagai neighbornya.

Sabtu, 26 Oktober 2013

Lab 137. MPLS L2 VPN’s

Overview:
-          Layer2 VPNs (L2VPN) menyediakan koneksi transparent end-to-end layer melalui Service Provider (SP) MPLS atau IP core.
-          Dengan L2VPN Service Provider tidak terlibat dalam ip routing dari client.
-          Koneksi antar client disediakan seperti tunneling sehingga seolah-olah terkoneksi secara langsung

     Ada dua cara untuk mengimplementasikan L2VPN yakni:
      1.  AToM (Any Transport over MPLS)
          - Memerlukan MPLS core baik menggunakan LDP atau MPLS TE
          - Mendukung point-to-point, point-to-multipoint, and multipoint-to-multipoint pseudowires.
          - Support like-to-like protocols dan internetworking
      2.  L2TPv3  
          - Memerlukan IP core dengan reachability antara kedua PE
          - Support hanya point-to-point
          - Supoort like-to-like protocols dan internetworking
          - Menggunakan control message untuk negosiasi session-IDs
   
      Lab kali ini menggunakan metode AToM

Tujuan Lab:
·         Mempelajari cara mengkonfigurasikan MPLS L2 VPN’s
·         Mempelajari cara verifikasi MPLS L2 VPN’s

Topologi Lab :


Metoda Lab :
  • Menggunakan 5 buah router dan 1 buah switch
  • Konfigurasi OSPF 1 pada perangkat core R1,R2,R3
  • Konfigurasi MPLS pada perangkat core R1,R2,R3
  • Konfigurasi koneksi Layer 2 antara R4 dan R5
  • Konfigurasi Layer 3 (EIGRP) pada R4 dan R5
  • Konfigurasi koneksi Backup.
IP Addressing:
Router
Interface
IP Address
R1
Lo0
Fa0/0
Fa0/1
1.1.1.1/32
no ip address
12.12.12.1/24
R2
Lo0
Fa0/0
Fa0/1
Fa1/0
2.2.2.2/32
12.12.12.2/24
no ip address
23.23.23.2/24
R3
Lo0
Fa0/0
Fa0/1
3.3.3.3/32
no ip address
23.23.23.3/24
R4
Lo0
Fa0/0
4.4.4.4/32
45.45.45.4/24
R5
Lo0
Fa0/0
5.5.5.5/32
45.45.45.5/24


Konfigurasi Lab :

1.      Konfigurasi OSPF 1 pada perangkat core R1,R2,R3

R1#sh run | s r o
router ospf 1
 log-adjacency-changes
 network 0.0.0.0 255.255.255.255 area 0

R2#sh run | s r o
router ospf 1
 log-adjacency-changes
 network 0.0.0.0 255.255.255.255 area 0

R3#sh run | s r o
router ospf 1
 log-adjacency-changes
 network 0.0.0.0 255.255.255.255 area 0

Verifikasi:






2.      Konfigurasi MPLS pada perangkat core R1,R2,R3

R1(config)#int fa0/1
R1(config-if)#mpls ip

R2(config)#int fa0/0
R2(config-if)#mpls ip
R2(config-if)#int fa1/0
R2(config-if)#mpls ip

R3(config)#int fa0/1
R3(config-if)#mpls ip

Verifikasi:






  1. Konfigurasi koneksi Layer 2 antara R4 dan R5

R1(config-if)#int fa0/0
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#xconnect 2.2.2.2 12 enc mpls

R2(config)#int fa0/1
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#xconnect 1.1.1.1 12 encap mpls

Perintah xconnect digunakan pada interface yang mengarah ke customer di kedua router R1 dan R2 sebagai jalur utama untuk membuat menjembatani koneksi R4 dengan R5. Perintah xconnect diikuti dengan peering router address dan virtual circuit ID (VCID). Enkapsulasi yang dapat digunakan l2tpv2, l2tpv3, dan mpls.

Verifikasi:



Pseudowire adalah koneksi logika antara kedua PE dengan terkoneksi mengarah ke client.

Sebuah MPLS layer 2 pseudowire memiliki 2 segment. Segment 1 (S1) adalah port yang mengarah ke client. Segment 2 (S2) adalah yang berhubungan dengan konfigurasi core router.


Jika dilihat dari show cdp neighbor, seolah-olah R4 memiliki koneksi secara langsung ke R5.

  1. Konfigurasi Layer 3 (EIGRP) pada R4 dan R5
R4(config)#router ei 1
R4(config-router)#net 4.0.0.0
R4(config-router)#net 45.0.0.0
R4(config-router)#no au

R5(config)#router ei 1
R5(config-router)#net 5.0.0.0
R5(config-router)#net 45.0.0.0
R5(config-router)#no au

Verifikasi


Routing tabel dari R4 sudah mendapatkan IP Address Lo0 dari R5. Kemudian dilakukan test ping dengan menggunakan source lo0 hasilnya reply.

5.      Konfigurasi koneksi Backup.

R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#xconnect 2.2.2.2 12 encap mpls
R1(config-if-xconn)#backup peer 3.3.3.3 13
R1(config-if-xconn)#backup delay 0 never

R3(config-if)#int fa0/0
R3(config-if)#xconnect 1.1.1.1 13 encap mpls

Koneksi backup dibuat sebagai pilihan dan dikonfigurasikan dari tunnel primary yang telah dibuat sebelumnya. “backup delay” untuk memicu jika link primary down maka akan dilewatkan ke link backup.

Verifikasi

Sekarang shutdown interface R2 yang mengaraha ke R5.

R2(config)#int fa0/1
R2(config-if)#shut


Lakukan pengetesan dengan melakukan ping ke Lo0 dari R5.


Ok Done.